Terlepas dari kebangkitan teknologi PDC pemotong tetap, Mata Bor Tricone tetap menjadi salah satu alat pengeboran yang paling banyak digunakan dan bisa dibilang paling serbaguna di industri minyak dan gas, pertambangan, dan sumur air. Relevansinya yang abadi berasal dari aksi penghancuran dan pengelupasannya yang unik, yang memberikan kemampuan beradaptasi yang tak tertandingi di berbagai spektrum formasi geologi yang sangat luas, dari tanah liat paling lunak hingga batuan beku paling keras.
Prinsip operasional mata bor tricone pada dasarnya berbeda dari mata bor PDC. Tricone menggunakan tiga kerucut berputar, masing-masing dilengkapi dengan gigi baja yang digiling (Milled Tooth/MT) untuk batuan yang lebih lunak, atau sisipan tungsten carbide (TCI) untuk batuan yang lebih keras. Saat mata bor diputar dan beban diterapkan, kerucut berguling di dasar lubang, menyebabkan gigi atau sisipan menghancurkan, mengelupas, dan menggiling batuan menjadi fragmen. Aksi penghancuran ini sangat efektif dalam memecah formasi yang keras, rapuh, atau retak, di mana aksi geser dari pemotong PDC akan kurang efisien dan lebih rentan terhadap pengelupasan.
Kekuatan sejati tricone terletak pada keserbagunaan dan toleransinya terhadap formasi yang tersisip. Sementara mata bor PDC unggul dalam formasi homogen, lunak hingga sedang, mereka berjuang keras ketika menghadapi stringer keras atau zona yang sangat retak. Mekanisme bergulir dan penghancuran tricone menangani transisi ini dengan mulus, menyerap energi dampak tinggi tanpa mengalami kerusakan yang parah. Hal ini menjadikan tricone pilihan ideal untuk mengebor lubang permukaan atau bagian menengah, di mana operator seringkali menemukan lapisan kerikil, rijang, batu kapur, dan dolomit yang bervariasi dalam kekerasan dan kekuatan tekan.
Selain itu, desainnya memungkinkan kustomisasi ekstrem dalam struktur pemotongan dan teknologi bantalan. Mata bor tricone TCI kami, misalnya, disesuaikan dengan bentuk sisipan tertentu (kerucut, pahat, bulat) dan tinggi proyeksi untuk mengoptimalkan kinerja untuk berbagai jenis batuan. Pilihan antara bantalan jurnal tersegel untuk aplikasi WOB tinggi, RPM tinggi, dan bantalan terbuka untuk pengeboran lumpur konvensional lebih meningkatkan kemampuan beradaptasinya. Dalam hal biaya, mata bor tricone seringkali menawarkan investasi awal yang lebih rendah dibandingkan dengan mata bor PDC premium, dan keandalannya yang terbukti dalam formasi kompleks berarti seringkali mencapai kedalaman total (TD) di mana PDC yang kurang toleran mungkin gagal. Untuk operasi yang memprioritaskan keandalan, keserbagunaan, dan pengendalian biaya di seluruh geologi yang tidak dapat diprediksi, tricone adalah, dan akan tetap menjadi, juara yang tak terbantahkan.

